Sepanjang pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret 2020, aksi kejahatan semakin meningkat. Penyebab yang paling umum adalah impitan ekonomi. Laporan Statistik Kriminal yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, sepanjang 2020 setidaknya terdapat 80.450 kasus kriminalitas yang terjadi. Pencurian kendaraan bermotor (curanmor) menjadi salah satu kasus kriminal yang dominan terjadi. Menurut catatan laporan tersebut, peningkatan jumlah curanmor kerap terjadi menjelang hari raya dan libur panjang. Lokasi kejadian tidak selalu di tempat umum seperti area parkir tetapi juga di rumah korban.
Misalnya saja seperti yang dialami IM yang menjadi korban curanmor pada Desember 2020. Motornya dicuri dari garasi rumah. Kasubdit Ditreskrimsus Polsek Tigaraksa Juni Purnomo, menceritakan kronologi terjadinya kasus pencurian ini berdasarkan laporan korban kepada petugas piket di Polsek Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten seusai kejadian pada Rabu, (16/12/2020).
“Korban mendatangi kami, terus dia bilang kalau jadi korban pencurian motor. Sebelumnya, korban sempat mengejar pelaku. Tapi karena pelaku mengebut dan dia juga tidak berani, akhirnya dia pergi ke Polsek untuk melaporkan kejadian ini,” kata Kasubdit Juni berdasarkan rekaman suara yang diterima GridOto, Senin (4/1/2021).
Berdasarkan laporan tersebut, Polsek Tigaraksa mengadakan pelacakan dan penyisiran ke wilayah-wilayah yang berpotensi jadi tempat persembunyian pelaku. Beruntung, sang korban, IM kebetulan memasang alat pelacak kendaraan berbasis GPS (GPS Tracker) pada sepeda motor miliknya.
Melalui GPS Tracker bermerek Tianwang GPS Tracker LK-720, IM menjelaskan bahwa keberadaan motor miliknya dapat dilacak secara real time melalui aplikasi smartphone. Inilah yang membuat Polisi bisa bergerak lebih cepat untuk melakukan pengejaran. “Korban bilang kalau di motornya ada GPS, jadi kami lacaklah bersama dengan korban. Di situ, kami tau kalau motor ada di balik bukit di daerah Muncang, Lebak,” lanjut Kasubdit Juni.
Proses pengejaran sempat terhalang akibat sulitnya medan perjalanan, sehingga pihak kepolisian mengganti rencana dengan mengganti kendaraan dan datang keesokan harinya. Rupanya, pergantian hari membuat tersangka pencurian berhasil menjual kendaraannya terlebih dahulu.“Ketika proses pengejaran, motor ada di tempat, tapi ternyata sudah dibeli oleh orang. Akhirnya kami interogasi dan akhirnya diketahui siapa tersangka dan lokasinya,” ujar Kasubdit Juni. Oleh sebab itu, menggunakan perangkat pelacak seperti yang dilakukan IM pun dapat menjadi langkah antisipasi bagi para pemilik kendaraan bermotor.
Sebagai informasi, Tianwang GPS Tracker LK-720 merupakan perangkat keamanan kendaraan yang dipasang tersembunyi di balik mesin. Guna mencegah terdeteksi oleh pelaku pencurian, Tianwang GPS Tracker LK-720 hadir dengan ukuran mini dan dilengkapi dengan fitur keamanan berlapis seperti mengaktifkan mesin jarak jauh, alarm pencabutan aki, pelacakan real time, serta fitur geo fence. Juni mengatakan Tianwang GPS Tracker LK-720 yang dipasang IM posisinya tersembunyi sehingga pelaku pencurian tidak menyadari keberadaannya. Mereka tidak sadar bahwa lokasi motor tersebut dapat dengan mudah dilacak.
(Sumber : Tianwang)
“Dengan dipasangnya GPS itu juga mempermudah petugas untuk mengungkap pelakunya. Bila dicuri, gampang dicarinya. Contohnya dari kasus ini, petugas cepat tanggap, GPS juga sangat membantu,” kata Kasubdit Juni.
Menggunakan kartu SIM sebagai pemancar sinyal sekaligus penghubung alat dengan aplikasi smartphone, penggunaan Tianwang GPS Tracker juga dapat memantau data kendaraan seperti voltase aki, alarm kecepatan kendaraan, hingga penyimpanan catatan perjalan selama 180 hari dalam satu akun. Terkait dengan masa garansi dan pemasangan, pemilik kendaraan cukup melakukan pemesanan secara online, proses pemasangan produk, sim, beserta garansi akan dilakukan langsung oleh teknisi berpengalaman di wilayah Jabodetabek.
Sumber : Gridoto.com
